
Saat pertama kali muncul, Muse tampak seperti band rock alternatif kebanyakan di eranya. Dengan persona maskulin, gaya busana monokromatik, dan tata panggung yang sederhana, Muse menghadirkan citra yang khas. Namun, di balik itu semua, ada banyak fakta menarik yang melekat pada band asal Inggris ini.
Perjalanan Awal Muse
Muse adalah band rock asal Teignmouth, Devon, Inggris, yang berawal dari sebuah band anak kuliahan. Band ini digawangi oleh Matthew Bellamy (vokal, gitar, keyboard), Chris Wolstenholme (bass, vokal latar), dan Dominic Howard (drum). Ketiganya merupakan mahasiswa di Teignmouth Community College, yang awalnya tidak saling mengenal.
Pertemuan Matt dan Dominic terjadi saat Matt tertarik untuk bergabung dalam proyek musik Dominic, yang saat itu sedang mencari pemain gitar sekaligus vokalis. Setelah mengikuti audisi, Matt berhasil masuk ke dalam band bernama Carnage Mayhem.
Tidak lama kemudian, band ini berganti nama menjadi Gothic Plague. Saat itulah, Matt dan Dominic mulai memperhatikan bakat Chris, yang saat itu adalah seorang drummer di band Fixed Penalty. Mereka mengajak Chris untuk memainkan bass, dan demi tantangan baru, Chris pun mengikuti kursus bass untuk mengisi posisi tersebut.
Setelah beberapa kali berganti nama—mulai dari Rocket Baby Dolls hingga akhirnya menjadi Muse—band ini mulai serius menekuni musik. Mereka bahkan mendapat bantuan dana sebesar £150 dari yayasan Prince’s Trust untuk membeli alat musik berkualitas. Tahun 1994, Muse (saat itu masih bernama Rocket Baby Dolls) memenangkan kompetisi Battle of The Bands, yang menjadi titik awal keseriusan mereka sebagai musisi profesional.
5 Fakta Unik Muse
Di balik perjalanan karier yang cukup unik, ada beberapa fakta menarik tentang Muse yang jarang diketahui.
1. Membanting Alat Musik sebagai Selebrasi di Battle of The Bands
Aksi menghancurkan alat musik di atas panggung memang kerap dilakukan oleh band besar. Namun, saat mengikuti Battle of The Bands, Muse masih merupakan band pendatang baru.
Ketika diumumkan sebagai pemenang kompetisi, Matthew Bellamy mengaku tidak percaya. Sebagai bentuk ekspresi campuran antara rasa syukur dan keterkejutan, ia pun membanting alat musiknya di atas panggung—sebuah aksi yang kemudian menjadi ciri khas mereka di masa depan.
2. Pernah Dituduh Sebagai Pemuja Setan
Eksplorasi musikal Muse sering kali membawa mereka ke hal-hal yang unik, bahkan kontroversial. Salah satunya terjadi saat mereka merekam lagu Megalomania.
Untuk mendapatkan suara organ gereja terbaik, Muse ingin merekam di gereja St Mary the Virgin’s, Inggris—yang memiliki organ gereja terbesar di Eropa. Namun, sebelum memberi izin, pendeta gereja meminta salinan lirik lagu tersebut untuk memastikan tidak ada unsur satanisme di dalamnya.
3. Mengubah Fungsi Ritsleting Celana Jadi Alat Musik
Dalam lagu Space Dementia, Muse menampilkan sisi eksperimentalnya yang unik. Alih-alih menggunakan gitar, Matthew Bellamy justru menambahkan suara ritsleting celananya di akhir lagu saat proses rekaman.
Ide nyeleneh ini menunjukkan bagaimana Muse sering kali mencari cara unik untuk memperkaya aransemen musik mereka.
4. Aksi Unik di Konser Wembley 2007
Muse terkenal dengan aksi panggungnya yang spektakuler, dan salah satu yang paling diingat adalah konser di Wembley Stadium tahun 2007.
Mereka awalnya berencana masuk ke panggung dengan jetpack, namun rencana ini terpaksa dibatalkan karena alasan keselamatan. Selain itu, Matthew Bellamy juga merancang robot khusus yang digunakan untuk menghasilkan suara gitar tambahan di konser tersebut.
5. Matthew Bellamy Tidak Suka Dilihat Saat Bernyanyi
Sebagai vokalis utama, aneh rasanya jika Matthew Bellamy tidak suka dilihat saat sedang bernyanyi. Namun, itulah kenyataannya.
Saat rekaman vokal, Bellamy melarang siapa pun berada di ruangan—termasuk para teknisi, produser, hingga anggota band lainnya. Ia hanya akan merekam vokalnya saat benar-benar sendiri.