
‘Satu Bulan’ merupakan single hits Bernadya yang cukup sering diputar di Indonesia.
Makna lagu ‘Satu Bulan’ memiliki lirik dengan diksi sederhana namun mampu membuat pendengar merasa sangat relate dengan isi lagunya.
Lagu ini begitu dinikmati oleh banyak kalangan. Bernadya menggunakan aransemen musik yang sederhana dan penuh perasaan. Suaranya yang lembut berpadu dengan instrumen musik yang ringan, sehingga menciptakan suasana yang sangat personal.
Setiap lagu Bernadya memiliki koneksi emosional yang kuat. Dengan nada suara yang melankolis dan interpretasi lirik yang mendalam, ia mampu menyampaikan kesedihan dan kerinduan secara autentik, sehingga lagu-lagunya terasa hidup di hati pendengar.
Makna Lagu Satu Bulan – Bernadya
Lagu ‘Satu Bulan’ menggambarkan rasa kesedihan seorang perempuan dengan sangat indah. Lagu ini bercerita tentang seorang perempuan yang belum bisa move on dari sang kekasih, sementara kekasihnya sudah lebih dulu melupakannya.
Beberapa bait lirik yang menggambarkan hal tersebut:
“Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu
Namun kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini hampir gila”
Bait di atas menyiratkan kekecewaan perempuan itu melihat mantannya tampak baik-baik saja setelah putus, sedangkan dirinya merasa hampir gila dan terpuruk.
Kemudian, dalam bait berikut, terlihat sang perempuan mulai mempertanyakan apakah mantannya sudah menemukan pengganti:
“Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu?
Yang cerita tentang apapun sampai hal-hal tak perlu?”
Perasaan denial masih kuat di dalam dirinya, dia belum rela mantannya sudah melanjutkan hidup dan memiliki orang baru.
Musisi Bernadya saat menjawab pertanyaan wartawan pada konferensi pers Juni X Day Concert di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024. (Foto: Agus Apriyanto)
Lirik Lengkap Lagu Satu Bulan – Bernadya
Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu
Namun kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini hampir gila
Kita tak temukan jalan
Sepakat akhiri setelah beribu debat panjang
Namun kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini belum terima
Bohongkah tangismu sore itu di pelukku?
Nyatanya pergiku pun tak lagi mengganggumu
Apa sudah ada kabar lain yang kau tunggu?
Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu?
Yang cerita tentang apapun sampai hal-hal tak perlu?
Kalau bisa jangan buru-buru
Kalau bisa jangan ada dulu
Baru lewat satu bulan
Kemarin ulang tahunku tak ada pesan darimu
Tak apa, mungkin kau lupa
Atau sudah ada hati yang harus kau jaga?
Sudah adakah yang gantikanku?
Yang kau antar jemput setiap Sabtu?
Yang selalu ingatkan untuk pakai sabuk pengamanmu?
Kalau bisa jangan buru-buru
Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu?
Yang cerita tentang apapun sampai hal-hal tak perlu?
Kalau bisa jangan buru-buru
Kalau bisa jangan ada dulu
Kesimpulan:
Lagu ‘Satu Bulan’ karya Bernadya menyajikan cerita sederhana namun penuh emosi yang mampu menyentuh banyak pendengar. Melalui lirik dan musiknya, Bernadya berhasil membawakan kisah patah hati dan kerinduan dengan cara yang sangat personal dan menyentuh.